About mengapa kita harus membiasakan gemar bersedekah
About mengapa kita harus membiasakan gemar bersedekah
Blog Article
Kita telah bangun dari tidur untuk melaksanakan shalat subuh, dan dengan memberikan sedekah pada waktu itu, kita menunjukkan bahwa kita bersedia memberikan sebagian harta kita bahkan pada saat-saat yang sulit sekalipun.
Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tangan kanan Allah penuh selalu tercurahkan tidak akan terkurangi walau tetap tercurah baik malam atau siang
Sedekah yang diberikan tidak harus berupa uang atau materi, namun juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu, atau ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat luas.
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Oleh karena itu, marilah kita rajin memberikan sedekah pada waktu subuh, baik itu dalam bentuk harta, tenaga, atau waktu. Kita dapat memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan di sekitar kita atau melalui lembaga-lembaga amil zakat dan yayasan sosial yang terpercaya.
pula yang yang dapat menyempitkan harta kita sesuai dengan kehendak-Nya. Sedekah yang kita tunaikan seharusnya menjadi tanda kita bersyukur kepada Allah Swt., bukan sedekah yang ditukarkan dengan ingin dikabulkannya keinginan lain.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu ragu jika memiliki niat untuk bersedekah karena dengan niat yang baik tentu manfaatnya juga sangat besar untuk Anda.
Sedekah merupakan salah satu hal baik yang disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena sedekah dapat menolong orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Dalam melakukan sedekah, terdapat rukun sedekah yang harus dilakukan.
Bersedekah memang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi bila dilakukan saat bulan Ramadhan maka pahalanya akan berlipat ganda.
Dalilnya kenapa ada syarat kedua adalah hadits di mana ada seseorang pada waktu shalat Jumat masuk masjid sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ia langsung duduk, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya, “Apakah Anda sudah shalat?” Ia menjawab, “Belum.
Melainkan, hidup bersama masyarakat yang lain. Kehidupan bertetangga dan berkeluarga menjadi contoh yang lazim. Hal tersebut membuktikan, bahwa setiap manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Perhatikanlah syarat nishob dan haul setiap harta kita yang berhak untuk dizakati. Semoga Allah selalu memberkahi harta tersebut.
Sedekah bersama teman ini akan mengingatkan kita dengan kisa dua orang sahabat yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Keduanya selalu berlomba-lomba dalam menunaikan kebaikan. Selain more info itu, keduanya juga selalu bersaing untuk memberikan yang terbaik dari yang mereka miliki.
Patutkah kita berpikir bahwa hanya pekerjaan yang mapanlah yang harus dijalani dengan serius? Patutkah kita berpikir bahwa pekerjaan yang tak mapan tak harus dijalani sepenuh hati? Patutkah kita menganggap bahwa pekerjaan yang tak mapan boleh dikerjakan asal-asalan?
Report this page